Wednesday, April 20, 2022

Doa dan Keinginan di Tahun 2022

 

Doa dan keinginan di tahun 2022.

Saya rasa akan seragam dengan doa kebanyakan umat manusia di muka bumi ini. Yaitu berharap pandemi Covid 19 segera musnah selamanya. Tentu saja, di luar standar doa dan keinginan banyak orang: ingin sehat, ingin bahagia, ingin sukses, bahkan ingin kaya juga hehe.

Syukur alhamdulillah, doa saya sudah terkabul, keinginan saya selama ini sudah tercapai... yaitu hidup bahagia. Seumur hidup, belum pernah saya merasa bebas lepas tanpa beban (perasaan) lagi. Bukan karena mensyukuri sebuah musibah, tapi ini efek yang memang saya rasakan setelah kejadian itu berlalu.

Sempat berpikir curigaan. Lha, sekarang saya sudah bahagia. Selanjutnya akan terjadi apa? Mungkinkah ada sesuatu hal yang efeknya akan memukul mental saya? Tetiba saya jadi parno. Takut kebahagiaan ini hanya sebentar dan ada sesuatu yang membuat saya terpuruk.

Kemudian terjadilah... serangan virus Corona!

Bukan hanya saya saja yang terpukul, banyak orang di penjuru dunia ikut merasakan dampaknya. Hmm, efek pandemi memang tidak memukul saya dan keluarga secara ekonomi. Tapi cukup menciutkan mental saya. Membuat saya ingin meledak karena jenuh... 

Akumulasi perasaan jenuh dan tertekan selama di rumah saja, mungkin nggak kelihatan parah ya. Sedikit rasa tertekan, dikumpulin menjadi agak banyakan. 

Lalu ada satu kondisi dimana saya kelelahan dan sedikit syok, yaitu saat Cilu, kucing kesayangan keluarga, sakit dan mati. Tak lama berduka, ada kabar sedih lainnya yaitu berpulangnya ayah mertua, kakeknya anak-anak.

Saat mengurus pemakaman dan tahlilan, kondisi fisik saya sedang tidak baik. Dalam kondisi lelah, kolestrol tinggi, asam urat tinggi, plus rasa yang terpendam... saya terkena penyakit lain. Yaitu Fibromyalgia, penyakit autoimun yang menyerang sendi. 

Selama dua bulan kaki dan tangan saya terasa kaku dan sakit ketika digerakkan. Saya tidak bisa jongkok, menekuk, duduk sila, apalagi melakukan gerakan shalat dengan benar. 

Dokter pertama tempat saya berobat adalah dokter penyakit dalam. Dua bulan tidak ada perubahan, saya pindah ke dokter spesialis penyakit syaraf. Dari beliau dijelaskan nama penyakitnya adalah fibromyalgia.

Setelah sebulan berobat, saya mengalami kemajuan. Sudah bisa shalat dengan benar. Bisa duduk di bawah walau nggak lama. Bisa jongkok sebentar. Belum pulih seutuhnya.

Ternyata bener ya... nikmat sehat itu terasa saat kita sakit. Saya merindukan bisa bergerak bebas seperti dulu. Bisa joging atau jalan sore. Bisa bediri lama tanpa kaki kesakitan. Sekarang, masak di dapur saja harus diselingin duduk tiap beberapa menit karena kaki sakit.

Minggu lalu obat dari dokter sudah habis. Saya mau berobat lagi kok lemes ya. Maunya sih nunggu dapat haid dulu, baru deh saya berangkat ke rumah sakit. Biar pulangnya bisa jalan-jalan me time seperti biasa. Kapan lagi ada kesempatan keluar rumah sendirian? Nikmat banget ahaha!

Jadi... doa dan keinginan di tahun ini adalah: sembuh dari Fibromyalgia. Aamiin, ikut doakan juga ya. Terima kasih banyak sebelumnya.

Oia, kapan-kapan saya ceritakan versi lengkapnya tentang penyakit autoimun Fibromyalgia ini. Sekarang saya mau uwel-uwel bikin nasi bakar teri buat buka puasa dulu...

1 comment :

  1. Jadi ingat pas di awal tahun dulu buat target untuk tahun ini, masih belum kesampaian sampai bulan ini. Sederhana ya doa dan keinginannya hari ini, semoga terwujud.

    ReplyDelete

Mohon meninggalkan berkomentar yang sopan.
Komentar dengan link hidup akan saya hapus.

Terima kasih ^_^

Back to Top