Monday, April 18, 2022

Bangga Jadi Ibu Rumah Tangga

 


Ceritakan tentang profesimu adalah tema dari Blogpost Challenge dari Blogger Perempuan Network pada hari ke 18. Sebenarnya profesi saya apa ya? 

Mau dibilang blogger, kayaknya saya sudah nggak terlalu eksis lagi karena menjelang pensiun. Masih aktif ngeblog sih. Tapi nggak buat mendulang rupiah. Andai ada job juga hasilnya nggak seberapa. 

Sebelumnya, kalau disuruh isi form buat pendaftaran apa gitu, saya selalu mengisi kolom profesi dengan: freelancer. Sekarang mah nggak pede isinya karena saya benera free alias job-nya nggak jelas, haha.

Jadi, biar jelas kelihatan pekerjaan saya apa, profesi saya apa, maka saya akan bilang: ibu rumah tangga. Ini profesi otomatis buat semua perempuan yang sudah menikah, ya nggak? Pekerjaannya jelas dan banyak. Dapat penghasilan pula (dari suami) hahaha!

Pada postingan ini, saya mau bahas tentang rasa bangga saya menjadi ibu rumah tangga. Yup, meski hanya berbaju dinas dasteran, di rumah saya bisa melakukan banyak hal. 

Kenangan waktu merantau, masih punya anak 2

Saya bisa fokus mengurus anak-anak dan suami. Waktu masih buka usaha toko obat, saya merasa keteteran antara jaga toko dan urusan rumah. Bawa anak ke toko malah rusuh, bocahnya ngacak-ngacak dagangan terus minta pulang. Ketika toko ditutup, saya kembali fokus di rumah.

Juga ketika rajin jualan online aksesoris handmade. Saya kembali kewalahan karena semakin banyak pesanan. Waktu saya tersita untuk membuat sendiri aneka bros, jepit, ikat rambut, dan bando dari kain perca.

Kegiatan menghasilkan uang yang paling aman dan masih bertahan sampai saat ini adalah menulis blog. Alhamdulillah meski sudah nyaris hilang dari peredaran, masih ada yang kasih job hehehe.

Intinya, jadi ibu rumah tangga yang mager di rumah aja juga bisa membanggakan karena punya tambahan penghasilan. Bagi yang berbakat jualan online, bisa buka toko dari rumah. Yang jago masak atau bikin kue, bisa mulai jualan ke tetangga.

Oia, saya juga sekarang jualan lho. Walaupun jualannya santuy aja alias nggak ada target. Selagi stok ada, hayuk mangga dipesan. Kalau lagi nggak ada ya mohon maaf. Saya dan suami berjualan ayam kampung potong sejak awal pandemi dan masih bertahan sampai sekarang. 

Sepertinya jualan santuy inilah yang membuat dagangan ayam kampung bertahan. Sebelum toko obat, kami berdua sempat membuka usaha cuci motor, lalu gagal karena masalah operasional. 

Well, sejak 3 boyz sudah besar saya memang tidak seriweuh dulu lagi saat mengurus anak-anak. Makanya saya bisa cari keriweuhan yang lain, seperti jualan ayam dan masih menulis blog.

3 boyz waktu masih imut

Foto keluarga tahun 2020

Jika sudah waktunya pensiun nanti, saya tetap bangga pernah menjadi ibu rumah tangga yang produktif. Momen bahagia yang akan selalu dikenang dan kelak bisa diceritakan ke para cucu nanti, aamiin.


1 comment :

  1. Wah, memang ada kebanggaan tersendiri kalau bisa ngurus rumah, anak, dan suami tapi tetap bisa produktif ngeblog. Di tengah-tengah kesibukan mengurus rumah tangga hanya sedikit ibu rumah tangga yang memilih menyempatkan waktunya untuk menggeluti hobi yang bermanfaat.

    ReplyDelete

Mohon meninggalkan berkomentar yang sopan.
Komentar dengan link hidup akan saya hapus.

Terima kasih ^_^

Back to Top