Wednesday, June 3, 2020

Cerita Pandemi part 2: Berkebun Supaya Tidak Bosan

pandemi covid19


Pandemi masih berlanjut. Untuk mengisi kegabutan saya karena nggak tahu mau posting apa di blog ini, saya putuskan buat postingan berseri tentang cerita curhat selama pandemi covid19. 


Pada seri kedua ini, saya mau cerita tentang kegiatan berkebun supaya tidak bosan di rumah aja. Buat yang punya lahan di rumah cukup luas, pasti seneng bisa berkreasi lebih. Saya sendiri cuma punya sepetak lahan hijau di depan rumah. 



Beberapa kali saya coba untuk menata taman. Sudah dua kali beli tanaman dalam pot. Lalu semuanya mati begitu saja karena saya nggak telaten mengurus tanaman. Lama sekali taman depan saya biarka begitu saja tanpa tanaman. Sampai suatu hari, ada gerakan bernama KRL (kampung ramah lingkungan) yang mewajibkan tiap RT tampil cantik dengan tanaman hijau.


Awalnya saya cuek. Nggak ngerasa perlu bikin taman hijau. Toh nggak kelihatan dari depan rumah. Jadi pas juri KRL lewat, rumah saya juga nggak kelihatan ada tanamannya karean terhalang tembok. 


Para warga antusias menyambut kegiatan KRL ini. Setiap gang berlomba-lomba mempercantik rumahnya dengan tanaman. Termasuk para tetangga saya. Mamang pikulan penjual kembang keliling langsung laris manis. Mampir ke gang tiap minggu membawa tanaman hias pesanan ibu-ibu tetangga. 

Suatu pagi, saya sedang mengatur jemuran. Ibu-ibu tetangga sedang berkerumun di pinggir jalan. Memborong tanaman hias sambil berkonsultasi pada si Mamang. Tiba-tiba, seorang ibu memanggil saya. Menyuruh saya untuk membeli beberapa tanaman dan meletakkannya di depan rumah. 

Saya bilang, saya nggak bisa merawat tanaman. Lalu mereka pun bilang bahwa caranya nggak susah kok. Mamang kembang pun menimpali, sangup mengurusi tanaman jika saya mau. 

Hmm, nggak enak juga sih. Semua rumah di gang pada ceria berwarna-warni dan keliahatan asri. Kecuali rumah saya aja yang gersang hehe. Lalu saya tanya, tanaman apa saja yang cocok untuk saya yang kurang telaten ini. Mamang kembang pun menyarankan tanaman A, B, dan C. Saat itu, saya sukses memborong beberapa tanaman.

Minggu selanjutnya, saya meminta Mamang kembang untuk merapikan taman kecil saya dan membawa beberapa tanaman. Dalam waktu sekejap, halaman depan rumah yang garing nggak ada apa-apa ini mendadak jadi berwarna dengan aneka tanaman. 

Pamerin dulu beberapa ya... 


pandemi covid19

pandemi covid19


Yang ini seri bunga mawar. Bunga kesukaan saya...

pandemi covid19
Mawar marun

pandemi covid19
Mawar merah

pandemi covid19
Mawar kuning


pandemi covid19
Di belakangnya ada mawar oren


Juga si mawar liar krokot. Yang ini dikasih tetangga sebelah. Katanya nanem ini dan pemeliharaannya gampang. Ternyata benar, langsung tumbuh banyak menjalar kemana-mana. Karena tumbuhnya nggak beraturan begitu, terpaksa saya rapikan. Eh malah kecabut semuanya heu nasib...

pandemi covid19
Mawar liar krokot :D 

Kalau yang ini, tanaman mint minta ke tetangga belakang. Lumayan daunnya buat props foto. Bahkan si bungsu demen metikin dan makan daunnya bak lalapan gitu. Sayang, saat postingan ini dibuat, si pohon mint udah nyaris tewas karena saya lalai merawatnya. Mudah-mudahan tumbuh subur lagi setelah media tanamnya diganti.


pandemi covid19
Daun mint

Terus, saya juga iseng nanem daun bawang dan daun seledri. Tumbuh lumayan subur. Dipake buat masak juga. Tapi karena dari stek, jadi setelah dipanen 2 kali terus mati.


pandemi covid19
Daun bawang

pandemi covid19
Batang seledri

Oia, saya juga nanem kunyit, jahe, kencur. Kunyit tumbuh subur plus daunnya yang lebar. Lumayan buat ngerendang suatu saat nanti. Kalau kencur nggak pernah selamat, dimakan tikus melulu.

Niatnya sih, nanti pengen nambah koleksi sukulen aneka warna. Rencana mau ditaruh di tangga yang dicat, jadi kayak rak gitu. Tapi saya belum sempat mengecat itu tangga. Padahal udah beli catnya. Semoga bisa kesampaian segera. 

Gimana dengan kegiatan berkebunmu? Pasti senang ya lihat tanaman tumbuh dengan indah. Sudah menaman apa aja nih?

No comments :

Post a Comment

Mohon meninggalkan berkomentar yang sopan.
Komentar dengan link hidup akan saya hapus.

Terima kasih ^_^

Back to Top