Friday, December 7, 2018

Buat Apa Rejeki Nomplok 100 Juta?



Tantangan #BPN30dayChallenge2018 dengan tema 5 Youtuber favorit tidak bisa saya tulis. Alasannya karena saya jarang stalking akun Youtube. Kalau buka Youtube cuma numpang liat drama korea kesayangan atau sambil dengerin soundtracknya juga. 

Jadi, saya emang nggak paham akun Youtube populer atau yang viral atau apa lah yang sesuai dengan niche-nya. Meski suka memasak, buka akun Youtube khusus masakan juga nyaris nggak pernah.

Makdarit alias maka dari itu, saya pilih tema pengganti saja, yaitu: kalau kamu dapat hadiah uang 100 juta, apa yang akan kamu lakukan? Rejeki nomplok pernah saya peroleh sekitar tahun berapa ya 2010 atau 2011. Saat itu saya kebagian hasil penjualan milik keluarga. Engg nilainya yah lumayan.

Jatah bagian saya tidak serta merta dihabiskan. Seluruhnya saya tabung di bank. Sesuai janji, sebagian besar uang tersebut saya gunakan untuk membiayai Mami yang tinggal bersama kami. 

Setiap bulan, saya selalu mengambil dua juta rupiah untuk tambahan uang jajan Mami. Jika ada bagian rumah kontrakan Mami yang perlu diperbaiki, saya mengambil uang lagi dari situ. Pun ketika Mami ngidam pengen makan-makan di restoran, saya pakai uang itu juga. Juga kalau ngambek pengen suatu barang, saya belikan juga dari uang tersebut.

Jadi... jika dapat rejeki nomplok 100 juta, maka saya akan simpan dan digunakan sebagian besar buat Mami. Sama seperti uang penjualan rumah yang saya terima dulu. Berhubung ini adalah uang hadiah yang murni rejeki buat saya, saya ingin keluarga saya turut menikmati uang tersebut. Sah-sah saja bukan? Nggak banyak-banyak sih, paling buat tambahan jajan atau beli keperluan yang budgetnya di luar dompet bulanan, hehe.

Pembagian uang 100 juta sebagai berikut:

1. Sedekah 10%

Sebelum dipakai, uang hadiah 'dicuci' terlebih dahulu lewat sedekah. Wah, banyak dong! Buat siapa? Tentu buat kaum yang membutuhkan. Nggak perlu orang jauh, lihat saudara dan orang-orang di dekat kita yang hidupnya di bawah garis kemiskinan. Setelah itu, baru disumbang ke mesjid atau yayasan yang membutuhkan.

2. Ditabung semua

Biar aman, uang hadiah jangan disimpan di rumah. Tabung di bank dan diambil seperlunya saja. Pake atm pastinya, karena tiap bulan rutin dipakai untuk membiayai Mami saya. 

3. Diambil setiap bulan buat Mami

Sebagai tambahan biaya hidup Mami, setiap bulan uang saya ambil. Jika ada keperluan Mami yang lain, saya ambil lagi. Samap seperti uang rumah dulu.

4. Dana darurat untuk pengobatan Mami

Mami sering masuk rumah sakit dan kerap kali nombok karena tidak semua biaya ditunjang oleh asuransi. Uang hadiah ini sangat membantu biaya pengobatan beliau.

5. Buat bayar rumah kontrakan Mami

Biaya mengontak rumah Mami yang terakhir adalah 7 juta per tahun. Itu murah karena tinggal di kota kecil. Jika Mami mau pindah ke Bogor atau Depok, siap-siap dengan harga kontrakan rumah minimal belasan juta bahkan bisa sampai puluhan juta.

6 Dana iseng buat keluarga

Jika pengen beli barang yang aneh tapi di luar budget keluarga, boleh ya pakai uang hadiah ini. Misalnya, pengen beli baju bagus. Kalau beli gadget kayaknya masih kemahalan. Takut nanti tabungannya cepat habis, hihi.
Sudah, itu saja sih. Saya nggak pernah kepikiran atau mimpi dikasih uang banyak. Alhamdulillah penghasilan dari suami selama ini sudah lebih dari cukup buat saya. Kemudian saya juga kadang dapat penghasilan dari ngeblog dan ngebuzzer. 

Saya nggak mimpi pengen rumah mewah atau gadget canggih atau baju bagus. Yah gini aja apa adanya. Jadi, uang hadiah saya manfaatkan untuk yang lebih membutuhkan, yaitu Mami saya...

4 comments :

Mohon meninggalkan berkomentar yang sopan.
Komentar dengan link hidup akan saya hapus.

Terima kasih ^_^

Back to Top