.png)
Sebelumnya, kita bahas dulu tentang Hari Blogger Nasional. Berawal dari sebuah acara yaitu Pesta Blogger yang diadakan pada tanggal 27 Oktober 2007. Saat itu Mentri Komunikasi dan Informatika Prof Dr Mohammad Nuh menentukan tanggal tersebut sebagai Hari Blogger Nasional.
"Maaf ya..."
Sebuah kata maaf terlontar dari mulut seseorang ketika dia melakukan kesalahan. Itu kalau yang bersangkutan sadar dan langsung meminta maaf. Tapi kalau nggak ngeh gimana? Pasti ngeselin ya.
Sebaiknya beri tahu langsung jika ada yang nggak nyadar sudah berbuat salah. Tapi kalau hubungan tidak terlalu dekat, saya sih biarkan saja. Paling dijauhin dulu untuk sementara waktu. Kalau masih diulangi juga kesalahannya baru ditegur. Andai nggak minta maaf atau masih diulang juga, ya sudah menjauh secara permanen.
Mengucap kata maaf itu tidak mudah. Salah satu alasannya bisa karena tidak sadar dia telah melakukan kesalahan. Alasan lain biasanya cenderung ke pribadi orang yang bersangkutan. Misalnya dia gengsi untuk meminta maaf, atau sering menyepelekan orang lain. Bahkan ada juga yang sebenernya tidak tahu bagaimana cara meminta maaf.
Meminta maaf adalah wujud pertanggungjawaban seseorang. Wajar jika orang yang sulit meminta maaf adalah mereka yang kurang peka atau tidak bijaksana. Diperlukan keberanian lho untuk meminta maaf. Karena saat meminta maaf, kita akan menekan rasa egois dan gengsi di depan orang lain.
"Sebentar ya, saya ijin ke suami dulu..."
Kalimat ini kerap tercetus jika ada undangan event blogger yang datang menghampiri. Sebagai emak blogger yang sudah menikah dan berkeluarga, adalah wajib kudu harus minta ijin ke suami dulu untuk bepergian ke luar rumah. Bukan pas ada acara aja, mau pergi ke pasar sama tetangga aja saya ijin dulu pada Pak Suami.
Emang harus ya minta ijin ke suami kalo mau beraktivitas di luar rumah? Oh tentu harus dong! Kita kan perempuan yang bukan single lagi. Sudah punya suami yang bertanggung jawab kalau ada apa-apa pada diri kita. Andaikata nih amit-amit ya pas lagi pergi kita kena musibah, suami bakalan gercep menyelamatkan kita karena sudah tahu istrinya lagi ada di mana.
Kebayang dong, andaikata kita nggak ijin dulu ke suami untuk aktivitas hari ini. Selain respon yang lambat jika kita perlu pertolongan, kita juga terkesan tidak menghargai suami karena nggak bilang-bilang mau pergi ke mana.
"Ketemuan yuk, kangen nih!"
Sesuatu yang dimulai dadakan biasanya cepat terelalisasi. Berbeda ketika ada rencana mau ketemuan, eh pas mepet waktu yang disepakati malah bubar karena banyak yang berhalangan hadir. Itulah yang sering terjadi kalau ada wacana ketemuan di grup Whatsapp pertemanan. Senasib nggak sih?
Awalnya sepakat ngumpul di tanggal sekian. Ketika mendekati waktunya, ada aja yang berhalangan hadir. Hingga tinggal segelintir yang bisa datang, lalu ngumpulnya batal karena kagok kurang personil hehe.
Itulah sebabnya ketika chit chat saya dengan Mbak Yanti (Nefertite), tercetus pengen ketemuan, ya sudah langsung aja nentuin hari. Jadilah kami bertemu hari Jumat siang ini, tanggal 20 Oktober 2023. Saya juga mengajak Mbak Winny. Beberapa kali kami sering ketemuan bertiga saja. Pernah berduaan aja, rame-rame dengan yang lain, suka-suka deh.
