Thursday, May 20, 2021

Sharing Session: Tips Memasak Tanpa Stress

Sharing Session Tips Memasak Tanpa Stress ini adalah sesi wajib untuk peserta kelas online tentang optimasi aplikasi Whatsapp yang saya ikuti di bulan Januari lalu. Kenapa ditaruh di blog ini? Buat pengingat aja, kalau saya pernah sharing di grup kelas dan sambutannya saat itu alhamdulillah sangat antusias.

Kenapa saya belajar tentang optimasi Whatsapp? Sebagai emak yang baru merintis jualan, rasanya saya perlu mengembangkan sayap agar jualan makin laku. Berhubung ini bukan jualan online, saya yang mengandalkan nomor kontak di handpone untuk interaksi dengan tetangga dekat. 

Yap, saya butuh banget cara jualan yang tepat via aplikasi Whatsapp yang dipakai oleh semua buibu komplek. Usai kelas, alhamdulillah saya terbantu banget dengan ilmu yang didapat. Kapan-kapan saya share kalau saya sempat menulis ulang materinya.

Oia, sengaja di taruh di blog ini dan bukan di blog khusus memasak www.dapurngebut.com adalah karena... kasihan. Kasihan sama blog ini yang lagi jarang update. Nggak serajin blog kembarannya yang rutin update resep masakan tiap minggu. Maafkan emakmu ini ya, hik hik.

Juga, nanti saya bikin versi lengkapnya di blog Dapur Ngebut. Sharing di tulisan ini hanya sebagiannya saja. Tunggu tanggal tayangnya ya! Mudah-mudahan saya nggak lupa mau buat postingannya hahaha.

Mau tahu saya sharing apa di grup kelas? Ini dia...

Perkenalan

Nama lengkap saya Riana Wulandari. Punya nama pena Inna Riana. Saya adalah ibu dari 3 anak laki-laki. Asli keturunan Sunda dan Jawa, tapi nggak lancar bahasa keduanya karena ortu dibesarkan di Jakarta. 

Profesi saya selama 10 tahun terakhir adalah penulis blog alias blogger. Mulai ngeblog sejak merantau. Alasannya ingin menulis petualangan keluarga di blog, biar bisa dikenang. Setelah 11 kali pindah rumah keliling Indonesia, suami dipindah ke cabang pusat Jakarta. Kami pun menetap di Bogor sejak 2011.

Karena sudah menetap, kami mulai membuka usaha. Pertama bikin steam cuci motor. Belum setahun sudah bangkrut karena yang kerja nggak amanah.

Kemudian kami mendirikan toko obat di depan komplek. Saya dan 1 pegawai bergantian jaga. Hanya bertahan 5 tahun, toko terpaksa ditutup karena biaya kontrakan yang naik melulu. Ditambah saya nggak fokus mengurus toko. Perhatian saya terpecah antara: urus anak dan keluarga, urus ibu (skr almarhum) yang sering sakit, jualan bros kain handmade jahit tangan, juga lagi giat-giatnya ngeblog. 

Toko obat ditutup, jualan bros handmade juga berhenti (nggak sanggup jahit sendiri ketika pesanan mulai banyak). Lalu saya bisa fokus membesarkan blog. Saya mulai membranding diri sebagai food blogger. Alhamdulillah, sudah banyak rejeki yang didapat dari ngeblog. Bisa punya uang sendiri dan peralatan rumah tangga tanpa minta dari suami itu bikin bangga ya Mak?

Terus, kenapa sekarang jualan ayam? 

Karena pandemi, sepupu suami diPHK. Kasihan tidak bisa menafkahi anak istrinya, suami membuatkan rumah tinggal dan peternakan kecil2an untuk diurus oleh sepupunya itu. Lokasinya di kampung mertua di kaki gunung Salak, Ciapus Bogor.

Saya sekedar membantu pemasaraannya saja. Berhubung masih baru, saya masih harus belajar banyak tentang cara berjualan yang tepat sasaran. Salah satunya ikutan BOW ini. 

Segitu dulu perkenalan singkat dari saya. 

Selanjutnya, saya mau sharing yang ringan aja tentang masak lezat untuk keluarga tercinta tanpa stress ala Dapur Ngebut.

Masak Lezat untuk Keluarga Tercinta

Setiap emak tidak bisa dipisahkan dengan kegiatan memasak. Kenapa harus masak sendiri di rumah? Karena masakan rumah lebih sehat, dan kantong jadi ikut sehat juga, hehe. Selera keluarga juga bisa disesuaikan dengan masak sendiri di rumah.

Alasan lain kenapa saya masak adalah nggak tega sama suami. Saat bekerja, suami makan siang di luar. Begitu pulang ke rumah, masa disuguhi masakan beli dari luar rumah lagi? Kasihan kan.

Memasak juga bisa mengajarkan si kecil tentang proses dari mengolah bahan makanan menjadi masakan yang nikmat. Membuat mereka menghargai makanan dan bersyukur atas rejeki dari Allah SWT.

Persiapan memasak tanpa stress ala Dapur Ngebut

Sesuai namanya, saya emang suka banget ngebut di dapur kalau lagi masak. Alasannya biar cepet beres. Dulu karena riweuh mau ngurusin anak-anak yang masih kecil. Eh jadi keterusan ngebut masaknya meski mereka sudah besar dan nggak perlu pengawasan lagi.

Berikut persiapan memasak yang saya lakukan:
  1. Menyiangi semua bahan makanan sesuai dengan menu yang akan dimasak. Jadi nanti tinggal eksekusi aja tanpa motong-motong bahan makanan lagi.
  2. Mengerjakan terlebih dahulu masakan yang paling sulit dan paling lama cara mengolahnya. 
  3. Menghemat cucian alat masak. Misalnya dengan cara mengolah gorengan dulu, baru wajannya dipakai untuk menumis. Atau numis bumbu sop di pancinya sekalian.
  4. Menyiangi bahan masakan yang akan diolah nanti dan disimpan di kulkas. Misalnya mau masak capcay untuk makan malam, semua bahan sudah dipotong-potong dari pagi atau siang. Jadi sore hari tinggal ditumis saja semua bahan capcay.
Punya tips lainnya? Yuk ikutan sharing juga :)

Saya paling seneng kalo dapet bahan makanan yang masaknya nggak pake lama. Seperti ayam kampung muda Daima Chikin. Karena masih muda, daging ayam cepet empuk tanpa perlu diungkep atau direbus lama. Mau diolah jadi ayam goreng, ayam bakar, sop ayam, bebas aja sesuai selera. 

Untuk resep dan inspirasi olahan ayam kampung, bisa cek Instagram @daima_chikin atau search resep ayam kampung di blog www.dapurngebut.com

Happy cooking!

No comments :

Post a Comment

Mohon meninggalkan berkomentar yang sopan.
Komentar dengan link hidup akan saya hapus.

Terima kasih ^_^

Back to Top