Saturday, January 15, 2022

Review Film Korea: A Tale of Two Sisters


Sudah lama saya nggak nonton film. Kalau ada waktu luang, saya nonton drama Korea ongoing karena waktu yang terbatas. Dengan nonton drakor ongoing maksimal 3 judul per minggu, saya bisa fokus mengerjakan yang lain.

Sekarang saya mau bahas film Korea yang ditonton setahun yang lalu. Tepatnya usai menonton drama It's Okay to Not be Okay yang dibintangi Kim So Hyun dan Seo Yeji. Dalam drama tersebut, disinggung kisah legendaris dari jaman dinasti Joseon yang berjudl "Janghwa Hongreyon-jon" atau A Tale of Two Sisters.

Penasaran, saya googling dong seperti apa dongeng A Tale of Two Sisters tersebut. Eh ternyata saya menemukan film Korea dengan judul yang sama. 

Poster film A Tale of Two Sisters

Film A Tale of Two Sisters bergenre horor dan menjadi populer karena mendapat banyak penghargaan  (kategori best actrees, best director dan best film). Film produksi tahun 2003 yang disutradarai oleh Kim Ji-woon ini juga dibuat remakenya oleh Hollywood dengan judul The Uninveted.

Kita bahas A Tale of Two Sisters dulu ya.

Review Singkat A Tale of Two Sisters

Film dari cerita rakyat ini berkisah tentang dua anak perempuan bersaudara yang disiksa oleh ibu tiri mereka. Pemeran utama film A Tale of Two Sisters adalah Im Soo Jung sebagai Su-mi sang kakak, Moon Geun Young sebagai Su-yeon sang adik, Yeom Jeong Ah sebagai Eun-joo sang ibu tiri, dan Kim Kap Su sebagai Moo-hyeon sang ayah.

Pemeran: ayah, Su Mi, Su Yeon, ibu tiri

Btw, nggak nyangka banget kalau Im Soo Jung masih cocok memerankan anak remaja. Saya mulai suka sama Im Soo Jung sejak nonton drakor Chicago Typewriter dan Drama Korea Search WWW.

Film berdurasi 115 menit ini menyuguhkan ketegangan dan horor thriller psikologi. Adegan pembuka memperlihatkan seorang gadis yang sedang mendapatkan perawatan psikiater. Sang gadis yang bernama Su-mi hanya terdiam dan tidak menjawab pertanyan dari psikiaternya.

Oia, film Korea bertema thriller horor psikologi yang pernah saya bahas di blog yaitu The Hypnosis

Adegan selanjutnya terlihat sebuah mobil yang dikendarai sang ayah membawa Su Mi keluar dari rumah sakit menuju sebuah rumah kayu di pinggir danau. Bersama adiknya yang ikut di dalam mobil, saat tiba mereka disambut oleh seorang wanita yang merupakan sang ibu tiri.

Kakak dan adik yang saling menyayangi

Sejak kedua gadis itu datang, banyak kejadian aneh yang mengganggu. Ketidak akuran kedua bersaudara dengan ibu tiri mereka membuat banyak masalah. Su Mi melihat bahwa sang ibu tiri kerap menyakiti adiknya secara fisik. Saat mengadukan hal tersebut kepada ayahnya, beliau tidak bereaksi yang membuat Su Mi menjadi kesal.

Kedua gadis ini juga dihantui bayangan-bayangan menakutkan, seolah ada hantu di rumah itu. Su Mi bermimpi buruk tentang almarhum ibu kandungnya yang telah meninggal. 

Cantik ya mereka berdua

Dulu, ibu mereka sakit keras. Eun Joo adalah perawat yang mengurusi ibu kedua gadis itu. Su Mi menuduh ayahnya telah berselingkuh dengan Eun Joo. Di akhir film terungkap bagaimana ibu mereka meninggal dan misteri tentang Su-yeon sang adik.

Saya suka plot twist film A Tale of Two Sister. Nggak nyangka bakal sehalu itu gangguan kejiwaan yang menimpa Su Mi! Jadinya rewatch lagi untuk memahami bagaimana bisa kahaluannya seperti sungguhan di mata penonton.

Membandingkan dengan The Uninvited

Usai menonton A Tale of Two Sister, lanjut ke The Uninvited. Film yang dibintangi oleh Emily Browning dan Arielle Kebbel ini tentu saja masih bercerita tentang kisah dua bersaudara dan ibu tiri mereka.

Poster The Uninvited

Saat menonton The Uninvited, karena sudah tahu ceritanya nggak jauh dari A Tale of Two Sister, saya merasa sudah bisa menebak ke arah mana kisah ini bergulir. 

Beberapa perbedaan memang sengaja dibuat. Seperti ada  dua remaja laki-laki yang disukai oleh Anna, sang tokoh utama. Menunggu ending yang sama saat keberadaan Alex, saudara perempuan Anna terungkap... ternyata saya masih suprise juga dengan plot twistnya.  
Atas: A Tale of Two Sisters, bawah: The Uninvited

Overall, keduanya baik A Tale of Two Sisters dan The Uninvited sama-sama oke di mata saya (yang sejatinya cuma komentator apa adanya karena jarang nonton film).

Sumber: Wikipedia, hancinema.net dan themoviedb.com

5 comments :

  1. Wih film kayak gini memang legend, walau jarang diminati tapi tetap menarik apalagi mengangkat genre psikologis rasanya kalau horror dan genre itu digabungkan mustahil. Tapi, di film ini dikemas dengan baik, keren!

    ReplyDelete
  2. Beberapa kali lihat flyer-nya di Viu, tapi kok gak tergerak nonton ini. Belakangan jadi males nonton genre begini. Pilih yang full seserian weh, ah ^_^

    ReplyDelete
  3. Ya, jelas cocok meranin anak remaja kan emang 2003 dia juga masih muda.

    Umur 30an di Korea tidak sama seperti di Indonesia hihiw~

    ReplyDelete
  4. 2003 bukan 2013

    ReplyDelete

Mohon meninggalkan berkomentar yang sopan.
Komentar dengan link hidup akan saya hapus.

Terima kasih ^_^

Back to Top