Sunday, June 26, 2016

Belajar Menulis Novel dari Adya Pramudita



Belajar menulis novel selalu menjadi keinginan saya yang terpendam. Kenapa terpendam? Karena saya belum bisa konsisten menyisihkan sebagian waktu untuk serius mempelajari bidang yang satu ini. Untuk bisa menulis novel, saya harus belajar fiksi terlebih dahulu. Belajar dari berbagai pelatihan dan sering berlatih menulis. Jika tidak bisa hadir dalam pelatihan tatap muka, bisa ikut pelatihan online. Sebelumnya, saya sudah pernah mengikuti pelatihan online tentang ngeblog dan menulis non fiksi. Hasilnya? Saya sulit berkonsentrasi! Maklum, penduduk di rumah masih membutuhkan saya untuk riweuh ini-itu, hehe.

  Nah, kebetulan teman blogger yang akan saya kenalkan ini memang ahlinya menulis fiksi. Namanya Adya Pramudita. Nama tersebut adalah nama pena yang kerap digunakan Adya untuk menandai hasil karyanya. Kita kenalan lebih jauh yuk dengan beliau.

Adya Pramudita

  Ternyata saya dan Adya tinggal di kota yang sama, yaitu di Bogor. Saya kira beliau datang dari luar kota saat pertama kali bertemu di pelatihan "Taking Your  Blog to The Next Level" di Dilo Bogor. Wah, boleh juga nih kapan-kapan mampir ke rumahnya untuk minta pencerahan dan ‘menyedot’ sedikit ilmu tentang menulis fiksi. Hihi, nanti sekalian saya bawa vacuum cleaner, biar bisa nyedot agak banyakan #apaseh

  Sebelum ngobrol tentang menulis fiksi, kita mampir ke blog milik Adya yuk! Kan ini namanya teman blogger, ya harus mampir dong ke rumah alias blognya. Blog milik Adya beralamat di www.adyapramudita.com. Mulai ngeblog sejak tahun 2013 namun jarang diupdate karena kesibukan beliau menulis dan mengurus anak. 

  Adya membuat blog untuk menyimpan rekaman hasil karyanya. Lambat laun, timbul niat untuk lebih profesional dalam mengelola blognya. Hal ini dibuktikan dengan mengubah blog tercinta menjadi dot kom. Adya juga membuat jadwal khusus untuk menulis novel, cerpen dan posting blog. Khusus hari Rabu adalah jadwal Adya untuk menulis blog atau sekedar mengotak-atik blognya. Aih, mantep!

Blog www.adyapramudita.com

  Saya ada sedikit saran untuk blog ini. Sambutan dengan taglinenya "Tentang rasa cinta dan hari-hari yang selalu berharga" sudah oke. Tapi tulisan label di bagian bawahnya kelihatan ‘agak mengganggu’. Jadinya fokus pada tagline terpecah karena tulisan label tersebut. Label bisa dirapikan lagi dengan menaruhnya di sisi samping (side bar). Jika ingin label tetap ada di header blog, posisinya bisa dirapikan dulu supaya lebih nyaman dilihat. 

  Lanjut tentang Adya lagi. Saya dan adya sama-sama punya tiga buntut alias anak. Anak-anak Adya berusia 12 tahun, 7 tahun, dan 20 bulan. Hampir mirip dengan saya. Anak-anak saya usianya 13 tahun, 8 tahun, dan si bungsu hampir 6 tahun. 

Adya dan ketiga buah hatinya

  “Punya anak dengan tiga rentang usia berbeda punya tantangan tersendiri dalam mengarahkan mereka dengan pola pendekatan yang berbeda,” kata Adya. Iya, bener banget. I feel you pisan. Apalagi ditambah dengan perbedaan karakter pada tiap anak. Sebagai orang tua, kita harus punya cara yang tepat untuk menghadapi anak-anak kita yang unik itu.

  Ibu yang satu ini meskipun sibuk bin riweuh mengurus anak ternyata masih bisa berprestasi dengan menelurkan beberapa karya. Passion terbesarnya adalah menulis fiksi, novel dan cerpen. Adya sudah menerbitkan 3 buah novel (2 solo, 1 kolaborasi) dan satu buku antologi. Beberapa cerpen pernah dimuat di majalah dan koran. 

Buku karya Adya Pramudita

  Prestasi menulis Adya yaitu menjadi salah satu dari 9 besar penerima beasiswa Mizan Antitesa untuk belajar menulis novel selama 3 hari bersama penerbit Mizan pada tahun 2013. Tahun 2015, cerpen Adya meraih juara kedua dalam ajang Green Pen Literary Award yang diadakan Perhutani. Selain itu, beberapa cerpen Adya pernah diikutkan dalam lokakarya cerpen Kompas tahun 2015.

  Gemar menulis membuat Adya ikut bergabung dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Bandung lalu pindah ke FLP Depok dalam rentang waktu tahun 2006 sampai 2008. Saat ini Adya tergabung dalam komunitas menulis Be A Writer Community dan Merah Jambu. Adya aktif sebagai PJ untuk cerpen dewasa di dua grup tersebut. 

  Cita-cita Adya di masa mendatang adalah ingin memiliki grup membaca di kota Bogor. Saat ini Adya tengah menyelesaikan sebuah novel. Berikutnya, Adya ingin menulis novel anak, sebagai bukti untuk anak-anaknya bahwa beliau berusaha memahami dunia mereka.

   Ngomong-ngomong tentang novel, saya tertarik dengan postingan Adya berjudul "6 Langkah Menulis Novel ala Bukune dan Gagas Media". Adya memperoleh panduan tips tersebut ketika bertemu dengan editor penerbit Bukune dan Gagas Media di Gandari City. Tidak pelit menyimpan ilmu sendiri, Adya membagi tips tersebut di blognya. Berikut tips yang saya copas dari blog Adya:

6 Langkah Menulis Novel

1. Rencanakan novelmu.
  • Cari ide untuk novelmu. Ide atau gagasan cerita ada di mana-mana. Apa sumber ide? Unsur-unsur cerita, lingkungan, pengalaman pribadi/ pengalaman orang lain, buku, media masa, film, quote dan lain-lain. kamu juga bisa melakukan di luar kebiasaan, mis: jalan jalan dan sengaja tersesat ala Charles Dickens. 
  • Tentukan Genre novelmu. Apa jenis, tipe, kategori tulisanmu? Genre dapat dilihat dari tema cerita, latar belakang atau era cerita, target pembacamu. 
  • Tentukan tema dan premis. Pastikan kamu tahu tentang apa yang kamu tulis, tema merupakan pokok pikiran atau dasar cerita yang menjiwai ceritamu. Tentukan juga premis dari tema yang kamu angkat. Setiap cerita hanya punya satu premis, yaitu gagasan yang mendasari cerita, fondasi yang mendukung keseluruhan cerita. Premis akan membawa kita pada kesimpulan. Biasanya premis bisa diungkapkan dalam 1 kalimat. Contoh: premis Romeo and Juliet adalah Cinta yang besar mampu menaklukan berbagai hal, termasuk maut.

2. Buat outline atau kerangka novelmu

Outline adalah gambaran apa yang terjadi di dalam novelmu, apa yang dilakukan tokoh dan perkembangan cerita. Outline bukan keharusan, namun, agar kamu punya panduan dasar dalam menulis. Kata Winna Efendi ada 3 bagian dalam out line : 
  • Bagian awal berisi pengenalan karakter konflik. Kamu bisa menjerat perhatian pembaca, memebri kesan karakter utama, memberi gambaran keseluruhan tema.
  • Bagian tengah berisi inti cerita, berisi konflik-konflik. Dibagian ini kamu bisa menekankan sisi dramatis, mengembangkan cerita dan membuka inti konflik sesungguhnya, menggugah emosi pembaca. 
  • Bagian akhir, kesimpulan yang berisi penyelesaian konflik, tujuan bagian ini adalah menyelesaikan cerita dan memberi kesimpulan. 

3. Tulis novelmu 

  • Lakukan riset. Sebelum kamu menulis cerita pastikan kamu sudah paham apa yang akan ditulis. Dengan riset, kamu akan menampilkan cerita yang autentik dan masuk akal. Jika menulis tentang pengacara, kamu tidak harus menjadi seorang pengacara. Kamu bisa melakukan riset dengan berbagai cara yang sesuai. 
  • Pahami Unsur-unsur cerita dan proses menulis. Pastikan kamu sudah memahami format penulisan novel dan hal apa saja yang harus diperhatikan. Pahami unsur-unsur utama dalam novel: tema, tokoh, plot/ alur cerita, latar (suasana, tempat, waktu) sudut pandang (PoV) pastikan PoV sesuai karakter dan mendukung konflik. 
  • Perhatikan gaya bercerita dan kebahasaan, dialog, deskripsi pilihan kata, tanda baca, dan ejaan. Sesuakan gaya cerita dengan target pembaca. 
  • Pastikan stuktur cerita sudah tepat untuk cerita yang kamu tulis. 
  • Pembagian bab sub bab harus jelas agar gagasan pokok cerita tersampaikan. 
  • Pastikan kamu menulis awalan bab yang menarik serta akhir cerita yang memuaskan. Kembangkan unsur unsur cerita dengan maksimal, sehingga cerita menjadi utuh. SELESAIKAN NOVELMU. 

4. Edit Novelmu (Self Editing) 

All writing process of elimination, kata Martha Albhand. Setelah selesai menuliskan draf novelmu, cek kembali sebelum dikirim ke penerbit. Kamu bisa ‘memeram’ draftmu selama beberapa minggu. Baca kembali, perbaiki yang kurang. Buang /ganti bagian yang tidak mendukung cerita.

Kamu juga bisa meminta orang yang kamu percaya untuk membaca draftmu dan minta masukan dari mereka. tentu kamu harus terbuka dengan kritik dan saran, jika untuk kebaikan novelmu, kenapa tidak kamu terapkan. Iya kan? 

5. Kirimkan Novelmu

Setelah yakin novelmu maksimal kirimkan novelmu ke penerbit kamu incar, pastikan kamu sudah tahu pengiriman naskah, baik dari segi format penulisan maupun prosedur pengiraman, apa yang harus dicantumkan diamplop. 

6. Tunggu konfirmasi atau ‘status’ naskahmu dari penerbit

Biasanya lama penilaian disetiap penerbit berbeda beda. Saat mengirim naskah ke penerbit, sebaiknya kamu menunggu kepastian terlebih dahulu dari penerbit yang bersangktan, jangan mengirim naskah yang sama ke beberapa penerbit dalam waktu bersamaan. 

Proses naskah di penerbit memerlukan waktu tertentu. Jika kamu ingin mengirim ke penerbit lain, sebiknaya kamu informasikan dulu ke penerbit sebelumnya. Selama proses penegiriman ini kamu kamu juga bisa mengontak penerbit untuk mengetahui dimana posisi naskahmu. Pastikan kamu tidak membuang buang waktu. Tulis lagi novel/ buku yang lain agar waktu menunggu tidak sia sia.


   Tips yang benar-benar bermanfaat untuk saya. Siapa tahu suatu saat nanti saya beneran bisa bikin novel. Oia, ternyata tips tersebut masih ada lanjutannya, yang ditulis Adya di postingan berjudul "Lanjutan tentang tips menulis ala Bukune dan Gagas Media". Penasaran? Cuss ke blognya yaa!

   Wah, keren deh teman blogger yang satu ini. Beneran semakin mantap deh saya mau main ke rumahnya untuk berguru secara langsung. Tunggu kedatangan saya, ya Mbak Adya. Jangan lupa, siapin suguhan yang banyak, hehe.

  Akhir kata, semoga sukses untuk Mbak Adya, makin bersinar dengan karya-karyanya, dan makin lancar rejekinya, aamiin. Buat yang mau kenalan lebih jauh, bisa kontak Adya Pramudita lewat media sosialnya:

Blog: www.adyapramudita.com
Facebook: Adya Tuti Pramudita
Twitter: @adyastory

2 comments :

  1. ah, keren, belajar novel dari mbak Adya!

    ReplyDelete
  2. mba Inna ayuu kita belajar sama sama sambil botram di kebun raya hehe ... makasih ya riviewnya lengkap pisaaan ...

    ReplyDelete

Mohon meninggalkan berkomentar yang sopan.
Komentar dengan link hidup akan saya hapus.

Terima kasih ^_^

Back to Top