Thursday, August 5, 2021

10 Hari Belajar Action Shoot for Stilllife Photography

stilllife photography

Suka motret stilllife? Itu lho, motret benda mati yang hasilnya seolah-olah menjadi 'hidup'. Dalam genre stilllife photography kita bisa menghasilkan foto dengan cahaya redup atau dengan cahaya melimpah. Istilahnya darkmood dan brightmood.

Kenapa suka motret stilllife? Kesannya lebih eksotis dan nyeni gitu, jadi ada ceritanya sendiri dan bisa dipakein filter. Kalau foto makanan kan haram banget dipakein filter karena bisa merusak warna aslinya. Makanan yang ada di stilllife nggak wajib tampil menggugah selera. Yang penting ada kesan dramatisnya.

Pertama kali yang saya pelajari adalah memotret gelap-gelapan alias darkmood. Selengkapnya saya tulis di blog satu lagi dengan judul Belajar Darkmood Still Life Photography Bersama The FoodieCamKemudian belajar memotret terang-terangan di Brightmood Food Photography Workshop

Terus kali ini belajar apa... action shoot? Tepatnya action shoot for stilllife. Jadi bukan foto stilllife biasa, tapi ada 'action'-nya gitu. Penampakan orang yang melakukan action biasanya hanya sebatas tangan, dada, sampai lutut. Kenapa nggak kelihatan muka or seluruh badan sekalian? Lah nanti jadinya bukan foto benda yang stilllife dong, tapi jadinya foto diri hihihi. 

Kali ini saya berguru pada Mbak Eka Putri di Kelas Privat Eka Motret. Saya pilih privat tadinya karena pengen tahu aja bedanya apa sama kelas reguler. Oia, sebelumnya saya sudah pernah belajar di kelas fotografi di @kelas byrequest asuhan Mbak Eka dengan beragam tema dan guru.

Kebetulan saya baru saja menyelesaikan belajar freezing drink secara gratis dari menang kuis. Alhamdulillah, lewat kelas sharing tersebut saya jadi ada bayangan buat ikut di kelas privat action food for stilllife. 

Ini hasil foto waktu di kelas tersebut. Saya sengaja pakai madu biar jatuhnya lambat karena cairannya kental. Maklum masih takut-takut buat motret tetesan air.

stilllife photography

Belajar di kelas privat ini temen sekelasnya terbatas jadi lebih leluasa minta saran dan kurasi tugas foto. Hebatnya lagi, peserta lain sudah pada jago motretnya. Jadi, materi nggak banyak yang dibagikan, tinggal praktek dan kurasi foto saja. Berikut contoh memotret action food for stilllife yang diberikan oleh Mbak Eka...

stilllife photography

Saya mulai belajar dari tanggal 23 Juli, break sebentar karena Mbak Eka sedang kurang sehat, lalu mulai lagi tanggal 26 Juli. Waktu belajar sampai 10 hari, dengan agenda sebagai berikut:
  • tema 3 hari: tea time, cooking photography, serving photography.
  • celens 7 hari: high key bebas, buah, lilin, asap, bunga, susu, beras.
Yuk mari ikutin saya ngapain aja setiap harinya...

Day 1: Tea Time

Hasil foto tea time yang saya kerjakan di hari pertama tertunda waktu kurasinya. Saat itu saya beli banyak kue pukis (sampai 2 bungkus) untuk cemilan orang serumah dan keperluan motret. Ini dia hasil fotonya setelah saya edit dengan filter Lightroom...

stilllife photography

Ketika kelas kembali mulai setelah Mbak Eka pulih, kue pukis untuk memotret tentu sudah ludes. Saya beli kue yang lain lagi biar nggak bosen, yaitu kue lumupur kesukaan Dd Irsyad. Kudu cepat diamankan, karena pas mau difoto, 1 kue lumpur udah dicongkel kismisnya sama itu bocah, hahaha!

Motret di mana? Space motret cuma di teras. Nyiapinnya butuh perjuangan. Beresin teras: mindahin 3 sepeda, nyapu, pel. Mindahin meja dari kamar: nyingkirin laptop dan mesin jahit dr atas meja, geret meja ke teras. 

Belum angkut alas foto dan propsnya. Kemudian berdoa biar nggak hujan (karena tampias). Ini foto BTS(bukan idol KPop) alias behind the scenes studio odong-odong untuk pemotretan tea time...

stilllife photography

Ini adalah hasil foto asli yang belum diedit...

stilllife photography

Nah ini yang sudah diedit dengan bimbingan Mbak Eka...

stilllife photography

Day 2: Cooking Photography

Motret cooking? Ngapain ya? Awalnya saya pengen awur-awur sayur, atau nepokin sayur basah. Eh cek di kulkas nggak ada selada atau sawi. Nyoba nekad awur-awur sayur beku buat puyonghai, tapi kok rasanya aneh gitu.

stilllife photography

Ngintip teman-tema sekelas pada mecahin telor, saya tergoda buat ikutan juga. Tadinya nggak niat (tepatnya: nggak berani) mecahin telor. Takut gagal dan malah jadi boros telur. Yasud nekad pakai telur, pecahan pertama cuma dapat 1 foto ini aja. Begitu nyoba mecahin telor kedua, malah gagal dapet yang oke.

stilllife photography

Berikut hasilnya setelah diedit...

stilllife photography

Gimana cara motretnya? Siapa yang bantuin? Nggak ada! Aseli saya sendiri yang motret. Lho, kan tangannya mecahin telor, mencet shutternya gimana? Pake timer nggak mungkin karena harus continous shoot. Saya pakai... jempol kaki! Caranya henpon 
jadi remote kamera, ditaruh di lantai, lalu dipencet pakai jempol kaki. Canggih kan? Hehehe.

Oia ini BTS pemotretan tema cooking...

stilllife photography

Telur ayam yang jadi mainan motret lanjut dimasak jadi puyonghai buat makan malam. Sempet ditawarin ke Cilu, tapi dianya nggak mau wkwkkw.

stilllife photography

Day 3: Serving Food

Tema serving food ini bikin saya mulai bingung, mau action apa karena cuaca lagi gelap banget. Jadi saya pilih serving gulai daging sapi tanpa action freezing. Ngikutin contoh kayak foto nyuguhan kue di materi yang dibagi di telegram.

stilllife photography

Saya pilih sesi setelah makan siang untuk kurasi. Buru-buru tidur jam 11 untuk istirahat. Maklum, lelah habis masak sambil ngawasin yang belajar via Zoom. 

Duh nggak puas banget karena motret dalam keadaan capek dan kondisi matahari yang agak redup. Hasilnya perasaan gelap bener dah. Ini dia hasil foto yang sudah diedit...

stilllife photography


Terus, saya jadi kepikiran tentang waktu istirahat. Sibuk nginem selama 27 hari terakhir gini, kapan istirahatnya? Jadi, saya putuskan untuk memanggil kembali teteh ART buat bantuin. Nggak kuwat mental eike lihat setrikaan menggunung. Jadi galau kan pilih setrikaan apa belajar motret.

Day 4: High key

Kemaren main gelap-gelapan, mari sekarang main terang-terangaan. Hari ini saya merasa sangat bernergi. Penuh semangat untuk motret karena nggak mikirin kerjaan rumah. Teteh ART sigap bantu semua kerjaan. Energi saya jauh terhemat jadinya. Yuk, gelar BTS dulu...

stilllife photography

Modelnya tetap pakai daster, didobel baju putih. Tidak ketinggalan pasang kipas di bawah kaki biar nggak gerah. Jepret kamera pakai tangan kiri, yaitu dari henpon yang ditaruh di balik meja.

stilllife photography

Setelah diedit, lumayan lah saya bisa mendadak punya kulit lebih putih tanpa perawatan, hihihi. Seneng kaan ikut kelas ini juga diajarin edit foto biar kinclong. 

stilllife photography

stilllife photography

Mumpung cuaca cerah ceria, saya sekalian motret yang lain. Termasuk motret buah. Yang terakhir ini sebenarnya masuk ke tema belajar. Bisa aja disetorin. Tapi nggak saya setor karena waktu saya yang terbatas. Saya cuma bisa motret sampai sore. Takutnya begitu kurasi, disuruh ngulang. Saya nggak bisa ngulang motret karena mataharinya sudah kabur.

Day 5: Buah

Pada hari kelima, saya meliburkan diri, lagi riweuh. Saya kembali muncul keesokan harinya dengan niat mengerjakan 2 tugas sekaligus. Awalnya saya mau setor foto buah pisang. Eh ternyata susah banget digayain meski sudah intip Pinterest buat nyari ide. Ini foto asli pisang sebelum diedit, dan kemudian ditolak oleh Mak Eka, hihi.

stilllife photography

Bingung mau motret buah apa lagi. Apel tinggal dua biji, nanggung. Terus nggak ada buah lain. Sementara itu BTS sudah ada yang menguasai...

stilllife photography

Terus, saya inget motret apel high key kemarin. Eh nggak nyangka disetujuin sama Mbak Eka. Senengnya! Saya jadi nggak usah motret buah lagi hari ini, hehe. Ini dia foto buah apel yang sudah diedit...

stilllife photography

Day 6: Beras

Hari keenam dihitung barengan dengan hari kelima. Karena hari ini saya dobel ngerjain tugas. Berhubung foto buah apel sudah disetujui, lanjut motret beras. Tadinya mau beras hitam, tapi susah buat menata bekgron putih. Kalau beras merah kebetulan saya sudah pernah motret sebelum ikut kelas ini. 

Ini adalah salah satu tugas motret kelas basic camera. Kebetulan masih asuhan Mbak Eka juga dari @kelasbyrequest dengan, dengan mentor Pak Budi. Tugas lainnya yaitu motret panning pernah saya bahas di postingan ini: Panning yang Bikin Pening.



Oia pada hari ini kebetulan saya berulang tahun yang ke 45 tahun. Kado istimewa yang saya minta adalah: nggak masak seharian! Kenyataannya, pagi saya masih masak nasi kuning. Itu juga pake bumbu instan karena saya lagi malas. Mau?

stilllife photography

Dengan nggak masak makan siang dan makan malam, saya bisa fokus motret lalu bersantai setelahnya. Asik kaan... mau numpang nampang ah!

stilllife photography

Eh kok jadi ngelantur. Mana BTS-nya? Ini versi simpel. Berhubung dikritik sama Mbak Eka, jadi pas motret saya tambahin props lain di sekitar beras.

stilllife photography

Berikut cuplikan sebagian dari foto beras yang berhasil dijepret.... .

stilllife photography

Ini dia hasil foto setelah diedit...

stilllife photography

Day 7: Susu

Hari ini saya pilih susu buat belajar motret. Jadi dalam 7 hari terakhir, peserta bebas mau setor foto apa aja tergantung kesiapan stok di rumah. Ada yang sudah duluan setor susu, ada yang sudah lunas setor bunga.

Bosan dengan BTS yang itu-itu saja, saya ganti posisi studio odong-odong. Biasanya action dari kanan, sekarang dari kiri. Dengan pengorbanan studio odong-odong jadi ngalangin orang lewat di teras. 

Ini adalah BTS yang dikritik Mbak Eka karena ada daun yang bak buntuk kucing buat disentil, haha. Jadi daun disingkirkan, ganti daun buat foreground aja. Daun plastik saya selotipin di depan lensa kamera untuk menghasilkan efek bayangan di depan.

stilllife photography

Saya deg-degan pas motret, karena mendadak mendung lalu gerimis. Bener juga, tidak lama kemudian hujan dan studio harus dibongkar akibat kebasahan. Untung fotonya sudah banyak dan saat kurasi nggak perlu mengulang lagi.

stilllife photography

Ini foto yang sudah diedit...

stilllife photography

Alhamdulillah saya lekas selesai dan sehabis motret bisa tidur siang dulu. Lagi agak lemes habis olahraga pagi, setelah sebulan nggak keluar rumah buat olahraga.

Day 8: Lilin

Hari ke 8 saya putuskan untuk ikut tema lilin. Putus asa, karena hasil fotonya gelap banget. Kenapa? Karena saya nggak punya peralatan lighting saudara-saudara. Motret di teras hanya ngandelin cahaya matahari doang. Ini dia hasilnya... 

stilllife photography


Day 9: Bunga

Hari ke 9, saya setor tema bunga. Selama ini menunda motret bunga karena minder sama temen-temen sekelas yang punya bunga hidup cantik hasil hunting di pasar bunga. Saya nggak bisa nyarinya. Penjual bunga potong lokasinya jauh banget dari rumah. 

Kebetulan pas bunga mawar di taman lagi nggak berbunga pula. Saya pun ingat ada bunga bougenville alias kembang kertas di lapangan dekat rumah. 

Pas mau motret, bingung karena properti foto yang saya miliki terbatas. Harusnya pakai vas bunga cantik kayak teman-teman lainnya. Apa daya saya cuma pakai gerabah bekas wadah gudeg buat vas gendut, hahaha. Ini dia BTS-nya...

stilllife photography

Bunga dipetik pagi hari, terus saya diemin begitu saja. Pas siang mau motret sudah rasa layu. Konsepnya jadi melenceng ternyata kalau pake wadah gerabah ini. Kesannya saya mau mandi kembang, haha. Ini dia hasilnya setelah diedit...

stilllife photography

Day 10: Asap

Hari terakhir sengaja saya pilih tema yang paling susah: motret asap. Dari jam 10 sampe jam 4 sore, berusaha dapetin si asep. Istirahat makan siang n sholat dulu pastinya.

Berhubung nggak punya peralatan lighting, saya pake lampu dari mini studio box yg dilipet keluar. Wow kinclong yaa ternyata (norak deh). BTS juga bolak-balik dikoreksi Mbak Eka supaya bisa nangkep asap di depan pintu dengan andalan cahaya matahari (lampu bantu menyoroti dari depan). Ini dia BTS-nya yang sudah dua kali diturunin bekgronnya...

stilllife photography

Akhirnya setelah puluhan kali jepret, si asap berhasil ketangkep juga...

stilllife photography

stilllife photography

Mumpung BTS langka ini masih digelar. sekalian aja saya coba motret asap yang lain. Asap lilin dan asap obat nyamuk. Dalam sekejab 2 bungkus korek api langsung habis. Karena bukan emaknya aja yang anteng mainan asap, anaknya juga ikutan ngerusuh...

stilllife photography

stilllife photography

Saya sengaja nggak masak makan siang demi motret asap ini. Masak sore hari buat makan malem mah teuteup yak. Setelah 6 jam, barulah kepala ini terasa pening karena lieur. Malamnya langsung sakit kepala. Keesokan harinya saya jauh-jauh dulu dari kamera dan feed Instagram biar nggak enek hehehe. Istirahat mata dulu.

Terima kasih banyak ilmunya, Mba Ep (ngikutin peserta lain manggil Mbak Eka dengan sebutan Ep). Tengkiyu juga buat keseruannya, manteman sekelas  @monadaryanani @belajar_pepotoan @buna.moto dan yang lainnya 💕

Buat yang pengen ikutan belajar motret juga, bisa kepoin akun Instagram Mbak Eka @eka.motret, @kelasekamotret, atau @kelasbyrequest. 

Sampai jumpa di liputan kelas motret selanjutnya ^_^



Baca juga: 


26 comments :

  1. Wah keren banget hasilnya beneran kayak hidup, hemm salfok sama Fu Yung Hai, I like it.

    ReplyDelete
  2. Hasil foto editannya keren banget mbak, jadi tertarik juga nih buat belajar fotografi. Dari dulu pengen banget bisa foto nangkep asep begitu... Ditunggu hasil kelas fotografi selanjutnya mbak ����

    ReplyDelete
  3. bagus banget hasilnya lho ini, beneran deh, hasil editannya juga keren mak, oh jadi foto begini nama tekniknya action shoot for stillife gitu ya, noted noted

    ReplyDelete
  4. Ck..ck..ck...Sukaa deh sama semanagt belajar mbak Inna ini, motret sekian hari tanpa mati gaya :D Cekrek aja paka jempol sebagai remotenya hahahaha :) Udah keren banget lah mbak mah ke mana2. Lah aku? Bisa pingsan kalau disuruh beginian wkwkwkwkwwkwk :) Bagus yach hasil foto stilllife ini.

    ReplyDelete
  5. Mba, saya untuk efek hidup benda mati masih pakai editing tambal sulam dr gbr2 di google.. hahaha.. keren banget ini mba Inna bisa ambil gbr langsung. Saya ngebayangin kalau pakai hp gimana? lah itu pakai kamera moto sediri masih pakai bantuan remote hp ya.

    ReplyDelete
  6. Yaudah Cilu buat akoh aja fuyunghaynaaaaa haha.
    Makgaan aku padamu.. kereeen. Aku ngerti ini lelahnya belajar perintilan kudu diberesin.
    Shutternya pake kaki yaaa,bener2 deh tapi happy kan. Mana ultah masih masak naskun, dia mah bilangnya nggak mau masak tapi masuk dapur2 juga. Dapur ngebuuuut yg selalu rajin..luuuv
    Tahun ini aku baru pake lampu karena takut butuh pas motret produk ttangga jadilah beli 😆😆

    ReplyDelete
  7. Mantap Mbak. Jadi keinget bbrp tahun yang lalu aku juga sempat menekuni fotografi. Tapi bosen sendiri wkwk. Pas liat foto telor yg dipecahin dan ketangkep kuning telornya pas jatuh begitu wah keren. Still life ya yang ky gitu. Hahay aku baru tau. Ntar nyoba ah buat foto di blog.

    ReplyDelete
  8. Perjuangannya luar biasa... Riweuh sama segala, saya yang baca udah geleng geleng aja. Tapi seru... Mana direcoki bocah ya. Semangat Teh.
    Iy, btw selamat hari lahir juga ya. Beda 3 tahun kita ternyata...

    ReplyDelete
  9. keren-keren mbak fotonya. Emang butuh perjuangan ya buat menghasilkan foto bagus-bagus kayak gini, mulai dari nyiapin tempat dan segala propertinya.

    Salut banget lho jempol kakinya juga bisa diberdayakan. Ini kan butuh konsentrasi dan koordinasi yang baik banget antara jempol kaki, tangan dan juga otak. Top banget deh pokoknya

    ReplyDelete
  10. Ya Allah..
    Hasil jepretan menggunakan Stilllife Photography ini bikin yang lihat terpesona yaa..
    Angle nya, propnya dan kecerahannya, semuanya deeh...kudu banget diperhatikan dengan teliti.
    Studinya asik banget ini, kak..Dapat cahaya ilahi yang cakeep~

    ReplyDelete
  11. MasyaAllah mama Inna. Selalu suka dengan hasil motret mama Ina.meski masih belajar tapi hasilnya keren banget. Saya juga pernah motret gambar bergerak. Nuangin madu juga, cuma hasilnya ga sebagus dan se pro mama inna lah. Jadi pemgen ikutan belajar deh.

    ReplyDelete
  12. MasyaAllah mama Inna. Selalu suka dengan hasil motret mama Ina.meski masih belajar tapi hasilnya keren banget. Saya juga pernah motret gambar bergerak. Nuangin madu juga, cuma hasilnya ga sebagus dan se pro mama inna lah. Jadi pemgen ikutan belajar deh.

    ReplyDelete
  13. terima kaish mbk sharing soal BTS fotonya aku suka banget belajar dari BTS seni fotografi ini, jadi dapat inspirasi dan makin pengen motoin makanan

    ReplyDelete
  14. wahh keren banget mbak hasil hasil fotonya
    aku jadi pengen belajar fotografi, biar bisa punya foto secakep ini

    ReplyDelete
  15. Waaaahhhhhh... sungguh ku suka yang darkmoodnya mbak, cakep amatan itu. Emang deh dari food photography itu kuncinya harus rajin dan tentunya pantang menyerah.

    ReplyDelete
  16. keren ya mak, cuma banyak yang bilang selain soal teknik motretnya yang sangat mempengaruhi hasil itu juga kamera yang digunakan, hehehe. makin pintar kameranya, maka hasilnya makin bagus dan effort yang dileuarkan pun tidak terlalu besar. yah, kayak Hp juga kali yah, hp yang kaemranya bagus, ditmabh skill moto juga, jasilnya yah bagus mak, mantap kali

    ReplyDelete
  17. Salut aku sama Mba Inna. Meski sibuk dengan urusan rumah tangga tapi masih sempat untuk belajar fotografi kaya gini. Praktek nya itu kan yang PR mesti nyiap2in prop dsb.

    ReplyDelete
  18. Bagus sekali foto - foto nya mbak, saya udah lama ingin belajar foto lebih baik lagi tapi masih mandeg saja haha

    ReplyDelete
  19. Scroll sampai bawah fotonya bener-bener juara banget. Padahal kalau lihat behind the scenenya sederhana ya mbak, hasilnya keren banget. Dari kapan pengen belajar fotografi gini selalu nggak sempat karena dah capek duluan sama kerjaan hehe.

    ReplyDelete
  20. Seru Mbak bisa jadi punya ilmu fotografi yang baru yang bermanfaat dengan hobby dan kerjaan. Jadi membantu untuk mendukungnya malah ya. Saya jadi pengen ikutan pelatihannya.

    ReplyDelete
  21. Ya Allah Mbak keren2 banget fotonya. Ini mah skil motretnya langsung naik. Aku salut sama perjuangan nya sampai mencet timer pake jempol kaki. Keren!

    ReplyDelete
  22. Oke, aku dapat banyak ilmu di sini, mbak. Bookmark dulu, nanti bisa diintip lagi tipsnya.
    Aslikkk.. Fotonya cantik2 ya Allah.. Keren banget..

    ReplyDelete
  23. wahh keren banget mak, jadi kepengen ikutan kelasnya. etapi, aku lagi fokus ke videography sih. kwkwkw galau kaann.

    ReplyDelete
  24. Aw... harus aku bookmark deh... Aku tuh udah lama pengen belajar fotografi mam. Tapi kok kayaknya bakatku bukan di sana, jadi pending dulu. Untung adikku berbakat fotografi, bisa nih artikelnya untuk support aktivitasnya

    ReplyDelete
  25. MasyaAllah perjuangan yang berbuah manis ya Mbak. Suka banget poto poto nya jadi pengen belajar.

    ReplyDelete
  26. Masyaallah keren-keren ya mbak fotonya. Perjuangan sekali untuk bisa motret yang bagus dan tampak profesional gitu. Propertinya pun gak kaleng-kaleng ya. Totalitas sekali mbak ^_^ Saya pengen banget bisa motret bagus gitu tapi kadang banyak malesnya untuk belajar, apa mungkin karena kurang berminat ya? Padahal butuh hehehe

    ReplyDelete

Mohon meninggalkan berkomentar yang sopan.
Komentar dengan link hidup akan saya hapus.

Terima kasih ^_^

Back to Top