Friday, November 18, 2016

Kartu Nama Untuk Dua Dunia


Kartu nama untuk dua dunia. Kesannya... saya hidup di dua dunia, dua alam yang berbeda, hihihi (ketawa kunti). Maksudnya dua dunia karena ada benarnya juga jika keduanya memang berbeda. Satu untuk dunia nyata, yaitu toko obat. Dan satu lagi untuk dunia maya, yaitu sebagai blogger. Kenapa dibedain? Ya harus dong. Nanti pakepuk kalau disamain :D

  Sebenarnya, tentang kartu nama ini sudah lama pengen diposting tapi selalu tertunda. Sampai akhirnya toko obat tutup beneran, kartu nama toko masih numpuk di meja. Belum habis disebar. Meski toko obatnya sudah tidak ada, saya mau cerita tentang kartu nama. Nggak apa-apa, ya.

  Kenapa harus membuat kartu nama? Berikut alasan saya membuat kartu nama:
  1. Memudahkan orang lain untuk bisa mengontak kita jika diperlukan.
  2. Sebagai branding dan promosi.
  3. Biar keren.
  Kartu nama untuk usaha toko obat sudah saya buat sejak toko berdiri. Setelah habis dan bosan dengan designnya yang 'garing', saya membuat kartu nama yang baru. Saya nggak mau salah pesan kartu nama lagi. Pertama pesan di tempat percetakan kartu nama di daerah Talang Bogor. Saat itu, saya belum tahu harga. Sekotak kartu nama berisi 100 lembar diberi harga Rp.50.000 pada sekitar tahun 2012! 

   Setahun yang lalu, saya memesan online di Praktis Print dengan harga sekitar Rp.30.000 an saja. Duh, murah ya! Nyesek dulu beli kemahalan. Sudah mahal, designya jelek banget karena si masnya yang nggak punya banyak pilihan model kartu nama.

  Kartu nama baru untuk profesi tukang jualan obat saya design sendiri dengan bantuan aplikasi Canva di laptop. Tinggal kirim gambar dengan format PNG, pesanan kartu nama segera diproses setelah pelunasan. Dikirim dan sampai ke rumah cukup cepat juga. Nggak sampai dua hari, kartu nama sudah ada di tangan saya, Seneng deh :)

  Sayang, saya nggak bisa sekalian bikin kartu nama untuk 'profesi' blogger di Praktis Print. Alasannya, saya tidak menemukan motif bunga yang cocok di internet. Saya putuskan untuk pergi ke percetakan yang bagus di Bogor.

  Pilihan saya adalah Oke Print di seberang air mancur. Duh, saya lupa biayanya berapa. Yang saya ingat, saya membayar tambahan Rp.30.000 untuk 30 menit konsultasi design. Setelah berembuk bareng dengan si mas yang pinter design, saya puas dengan hasilnya. 

Berikut kedua kartu nama untuk dua dunia milik saya: 

Kartu nama untuk dua dunia


Kartu nama tukang jualan obat

Kartu nama blogger

   Terus... toko obat Trisad sudah nggak ada. Kartu namanya buat apa? Yaa buat kenang-kenangan saja, hehe. Entahlah... saat ini saya masih belum move on dari perasaan sedih pasca toko tutup. Beberapa teman dan tetangga sempat menyayangkan dan meminta saya tetap berjualan obat di rumah. 

  Hmm... setelah dipikir-pikir. Saya tetap berjualan obat di rumah. Hanya saja, stoknya tidak sebanyak saat masih buka toko di pinggir jalan. Jualan di rumah disesuaikan dengan kebutuhan para tetangga saya. Maklum, mereka sudah terbiasa membeli obat di rumah. Jadi, kartu nama saya masih bisa dipakai kan? Tinggal mencoret alamat toko saja ^_^


2 comments :

Mohon meninggalkan berkomentar yang sopan.
Komentar dengan link hidup akan saya hapus.

Terima kasih ^_^

Back to Top